Langsung ke konten utama

REDUPLIKASI



NAMA            : SYIFA LAILATUL M
NIM                : 156068
KELAS           : BAHTRA 2015 A
REDUPLIKASI
            Reduplikasi merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. (Masnur Muslich: 1990,48)
Reduplikasi atau perulangan merupakan proses pengulangan kata atau unsure kata. Reduplikasi merupakan proses penurunan kata dengan perulangan utuh maupun sebagian. Reduplikasi dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1.     Reduplikasi Fonologis
Menurut Abdul Chaer (2008: 179) reduplikasi fonologi berlangsung terhadap dasar yang bukan akar atau bentuk yang statusnya lebih tinggi dari akar. Contoh:
·       Kuku, dada, pipi, cincin, sisi. Bentuk tersebut bukan merupakan sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
·       Foya-foya, tubi-tubi. Contoh tersebut termasuk dalam pengulangan tetapi bentuk dasarnya bukan termasuk sebagai akar  yang mandiri.
·       Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru. Hasil reduplikasi tersebut menghasilkan makna leksikal.
·       Mondar-mandir, teka-teki. Pengulangannya tidak bersifat utuh dan bermakna leksikal.
2.     Reduplikasi Sintaksis
Merupakan proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa akar, tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah kata. Contoh: suaminya benar-benar jantan.
Kata benar merupakan ajektiva. Jika dilihat dari tingkatannya kata benar-benar merupakan klausa yang terdiri dari ajektiva dan ajektiva yang jelas tingkatannya lebih tinggi daripada kata.
Reduplikasi ini memiliki makna menegaskan atau menguatkan. Contoh: kita kita ini termasuk orang yang tidak setuju dengan beliau.
3.     Reduplikasi Semantis
Reduplikasi ini merupakan bentuk pengulangan makna yang sama dari dua buah kata yang bersinonim. Contoh: ilmu pengetahuan, segar bugar, alim ulama, cerdik cendekia.
4.     Reduplikasi Morfologis
Reduplikasi morfologis merupakan pengulangan yang terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks dan berupa bentuk komposisi. (Abdul Chaer, 2008:181)
a.      Pengulangan akar
·       Pengulangan utuh= pengulangan bentuk dasar tanpa melakukan perubahan bentuk fisik dari akar tersebut. Contoh: makan-makan.
·       Pengulangan sebagian= pebgulangan saah satu suku kata dari bentuk dasar dan mengalami pelemahan bunti. Contoh: tetangga (kata dasar tangga).
·       Pengulangan dengan perubahan bunyi= pengulangan bentuk dasar yang disertai dengan perubahan bunyi. Contoh: bolak-balik, ramah-tamah.
·       Pengulangan dengan infiks, sebuah akar diulang tetapi diberi infiks pada unsure ulangannya. Contoh: turun-temurun.
b.     Pengulangan dasar berafiks
·       Akar diberi afiks, kemudian diulang. Contoh: me + lihat = melihat, kemudian diulang menjadi melihat-lihat.
·       Akar direduplikasi terlebih dahulu, kemudian diberi afiks. Contoh: jalan diulang menjadi jalan-jalan, kemudian diberi prefiks ber menjadi berjalan-jalan.
·       Akar diberi afiks dan diulang bersamaan. Contoh: ber + minggu + diulang = berminggu-minggu.
1.     Akar berprefiks ber-
Pada akar diimbuhkan prefiks ber-, lalu dilakukan pengulangan. Contoh: berlari-lari (ber + lari). Dan pengulangan dilakukan bersamaan dengan pengibuhan prefiks ber-, contoh: berhari-hari.
2.     Akar berkonfiks ber-an. Contoh: berlari-larian (dari berlarian).
3.     Akar berprefiks me-. Ada dua reduplikasi, yang pertama yaitu bersifat progresif artinya pengulangannya kearah depan atau kearah kanan. Contoh: melihat-lihat (dasar melihat). Kedua, yaitu bersifat regresif artinya pengulangan kearah belakang atau kearah kri. Contoh: tembak-menembak (dasar menembak).
4.     Akar berklofiks me-kan seperti pada kata membedakan. Membeda-bedakan (dasar membedakan).
5.     Akar berklofiks me-i pada kata mengurangi. Mengurang-ngurangi (dasar mengurangi).
6.     Akar berprefiks pe- pada kata pemuda yaitu pemuda-pemuda.
7.     Akar berkonfiks pe-an pada kata penjelasan yaitu penjelasan-penjelasan.
8.     Akar berkonfiks per-an pada kata peraturan yaitu peraturan-peraturan.
9.     Akar bersufiks –an. Contoh: aturan-aturan, obat-obatan.
10.  Akar berprfiks se-. Contoh: sedikit-sedikit, sekali-kali.
11.  Akar berprefiks ter- pada kata terbawa yaitu terbawa-bawa.
12.  Akar berkonfiks se-nya pada kata sebaiknya. Yaitu sebaik-baiknya.
13.  Akar berkonfiks ke-an pada keraguan. Yaitu keragu-raguan.
14.  Akar berinfiks (-em-, el-, -er-, -m-)
Contoh: tali-temali, sinar-seminar, getar-geletar, sambung-sinambung, patuk-pelatuk.
c.      Reduplikasi kompositum
Kompositum yaitu kata majemuk atau gabungan kata, baik mempunyai unsure yang sederajat maupun tidak.
·       Reduplikasi secara utuh. Dilakukan terhadap kompositum yang kedua unsurnya sederajat, dan kompositum yang unsurnya tidak sederajat tetapi memiliki makna idiomatical. Contoh: buah bibir-buah bibir.
·       Reduplikasi sebagian dilakukan terhadap kompositum yang kedua unsurnya tidak sederajat dan memiliki makna idiomatical. Contoh: buku-buku agama.
5.     Reduplikasi dasar nomina
Dasar nomina bila direduplikasikan dapat memiliki makna gramatikal:
·       Banyak. Contoh: pemda akan menggusur rumah-rumah tanpa IMB itu.
·        Banyak dan bermacam-macam. Contoh: dulu di daerah pasar minggu banyak buah-buahan.
·        Banyak dengan ukuran tertentu. Contoh: kami sudah berhari-hari belum makan.
·        Menyerupai atau seperti. Contoh: anak laki-laki itu suka bermain perang-perangan.
·       Saat atau waktu. Contoh: malam-malam begini kamu kenapa datang kesini?
6.     Reduplikasi dasar verba, menghasilkan makna gramatikal:
·       Kejadian berulang kali. Contoh: dari tadi beliau marah-marah terus.
·       Kejadian berintensitas. Contoh: mereka berlari-lari dihalaman sekolah.
·       Kejadian berbalasan. Contoh: kita tidak boleh salah-menyalahkan dulu.
·       Dilakukan tanpa tujuan. Contoh: mari kita duduk-duduk ditaman depan.
·       Hal tindakan. Contoh: menerima pekerjaan ketik-mengetik.
·       Begitu (dasar). Contoh: rupanya dia lapar sekali, pulang-pulang minta makan.
7.     Reduplikasi dasar ajektifa. Menghasilkan makna gramatikal:
·       Banyak yang (mayoritas). Contoh: pohon-pohon dihutan itu besar-besar.
·       Se (dasar) mungkin. Contoh: bukalah jendela itu lebar-lebar.
·       Hanya yang (sebagian). Contoh: kumpulkan itu yang besar-besar saja.
·       Sedikit bersifat. Contoh: warna bajunya putih kehijau-hijauan.
·       Meskipun. Contoh: kecil-kecil berani dia melawan preman itu.
·       Sama dengan. Contoh: anaknya memang secantik-cantik bidadari.
·       Intensitas. Contoh: dia memang sengaja menjelek-jelekkan nama kita.
8.     Reduplikasi dasar kelas tertutup
Reduplikasi dasar kelas tertutup
Contoh
Reduplikasi dasar adverbia negasi (bukan dan tidak)
Anak itu selalu menangis meminta yang tidak-tidak.
Reduplikasi dasar adverbia larangan (jangan)
Mari kita segera pulang, jangan-jangan ayah sudah dirumah.
Reduplikasi dasar adverbia kala
Kalau mengingat yang sudah-sudah kami memang kasihan kepadanya.
Reduplikasi dasar adverbia keharusan
Jangan bekerja semau-maunya saja.
Reduplikasi dasar adverbia jumlah
Beri dia minum sedikit-sedikit.
Reduplikasi dasar adverbia taraf
Harganya paling-paling seribu rupiah.
Reduplikasi dasar adverbia frekuensi
Sekali-sekali dia datang juga kesini.
Reduplikasi dasar adverbia numeralia
Anak-anak itu dibariskan dua-dua.
Reduplikasi dasar konjungsi koordinatif
Kita tidak perlu mengingat lagi kejadian yang lalu-lalu.
Reduplikasi dasar konjungsi subordinatif
Mari kita ke kebun, kalau-kalau ada durian jatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi morfem dan Morfem dasar, pangkal, dan akar

NAMA             : SYIFA LAILATUL M KELAS            : BAHTRA 2015 A NIM                 :156068   1.      Klasifikasi morfem Dalam kajian morfologi biasanya dibedakan dengan beberapa morfem berdasarkan kriteria tertentu, antara lain: a.       Morfem bebas dan terikat Morfem ini dibedakan berdasarkan kebebasannya untuk dapat digunakan langsung dalam pertuturan. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri yaitu bisa terdapat sebagai suatu kata . Contoh morfem {makan}, {satu}. Sedangkan morfem terikat adalah morfem yang tidak terdapat sebagai kata tetapi selalu dirangkaikan dengan satu atau lebih morfem yang lain menjadi satu kata. Contoh {bersatu}. (Verhaar: 1992, 52-53) Morfem bebas dapat digunakan langsung da...

KONVERSI, MODIFIKASI INTERNAL, DAN SUPLESI

NAMA             : SYIFA LAILATUL M KELAS            : BAHTRA 2015 A NIM                 : 156068 KONVERSI, MODIFIKASI INTERNAL, DAN SUPLESI a.       Konversi Berdasarkan Abdul Chaer (2008: 235-247) Konversi merupakan proses pembentukan kata dari sebuah dasar berkategori tertentu menjadi dasar berkategori lain tanpa mengubah bentuk fisik dari dasar itu. Contoh: Petani membawa cangkul ke sawah. (kalimat pertama) Cangkul dulu tanah itu, baru ditanami. (kalimat kedua) Kalimat pertama merupakan kalimat yang bermodus deklaratif berkategori nomina, sedangkan pada kalimat kedua merupakan kalimat imperative berkategori verba. Masalah kita sekarang mengapa hal ini   bisa terjadi, sebuah nomina tanpa perubahan fisik menjadi sebuah verba, walaupun dalam modus kalimat yang ...